Welcome To My Blog

it's about my world and i'll share about everything

Digital and Analog Flash Clock

Cerita Si Kutu Buku



ini adalah cerpen pertama kali yang saya buat. sebenarnya cerpen ini adalah kisah teman saya yang saya imajinasikan ke dalam bentuk cerpen ini. "Mari, Silahkan membaca!!"



Teng Teng Teng Teng Teng ! Bel sekolah sudah berbunyi.Aku pun memasuki sekolah baruku SMA Islamic International School yang berada di Jakarta dengan suka cita.Penuh harapan dan penuh ambisi.Cepat-Cepat aku menaruh tasku di bangku terdepan,karena faktor mataku yang sudah tidak memungkinkan lagi.Semangat menggebu-gebu tumbuh dalam hatiku.Aku harus berubah sekarang,aku ingin jadi yang terbaik.Mulai sekarang aku harus belajar sungguh-sungguh demi cita-citaku.”Semangat Syifa!”,usikku dalam hati.
Seorang laki-laki berkaca-mata masuk kekelasku.Pikirku pasti cowok itu jenius,mungkin dia bakalan jadi sainganku.Wah,liat aja,aku gak boleh kalah sama dia.Laki-laki itu memilih tempat duduk paling belakang.Aku pun heran,kok pake kaca-mata duduknya paling belakang?sok pinter banget deh.Aku memperhatikan terus laki-laki itu.Gerak-geriknya aneh banget.Sepertinya dia orang yang pendiam.
Cewek bermuka manis dan terlihat periang menghampiriku.
“Halo,salam kenal,nama aku Tasya,nama kamu siapa?”,tanyanya.
“Nama aku Syifa,salam kenal juga”,aku memasang muka semanis mungkin. ”Boleh duduk bareng?”,tanyanya lagi.
”Oh,boleh banget,kamu dari smp mana?”,tukasku.
”Aku dari smp purnama,kamu?”,jelasnya.
”Aku dari smpn 12”, jawabku.
Ketika kami sedang berbincang-bincang,guru berwajah lumayan tampan masuk ke kelas kami.
“Assalamu’alaikum,selamat pagi anak-anak”,sapa guru itu. “Wa’alaikum salam,selamat pagi pak”,jawab semua murid serentak yang ada di “Perkenalkan,nama saya Heri,saya sebagai penanggung jawab akademik kalian. Saya harap kita dapat kenal satu sama lain,dan kalian pun dapat bersosialisasi dengan baik”,jelasnya.
Aku dan Tasya kemudian berkenalan dengan siswa lainnya.Aku sangat senang karena akhirnya aku mempunyai teman baru,dan yang lebih menyenangkan lagi sepertinya mereka semua baik-baik dan seru-seru.Semoga ini menjadi awal yang baik.




Keesokan harinya,aku datang ke sekolah pagi-pagi benar.
Disekolah belum ada siapa-siapa.Tapi sebentar…ternyata aku melihat seorang cowok berkaca-mata yang kuperhatikan kemarin,itu adalah teman sekelasku. Lebih terkejut lagi,aku melihat dia sedang menghisap sebatang rokok dengan
nikmatnya.Dia tampak tenang sekali,gak terlihat takut kalau-kalau ketahuan oleh guru.
“Kamu…kamu ngapain disini sendirian ngerokok?”,tanyaku heran.
“Oh,elo..lo liat sendiri kan gue lagi apa sekarang?”,katanya acuh tak acuh.
“Kamu berani banget sih ngerokok disekolah ini?gak takut ke-geb sama guru?”,aku pun masih bertanya-tanya.
“Ngapain gue takut?gue gak takut sama siapa-siapa”,jawabnya berani.
Aku hanya terdiam melihat cowok itu.Aku kira dia anak yang baik-baik dan keliatan jenius.Tapi ternyata dugaanku itu ‘salah besar’.Aku juga sangat menyayangkannya.
Jam pelajaran sekolah sudah dimulai.Hari pertama belajar bahasa inggris.Mr. John adalah guru bahasa inggris di sekolahku.Ketika pelajaran sedang berlangsung,seorang cowok berkaca-mata mengetok pintu dan langsung menyelonong masuk ke dalam kelas.Rupanya dia telat masuk kelas.Aku tidak sempat memperhatikan sebelumnya.
”Hey..you!What is your name?!”,Tanya Mr. John bernada tinggi.
Cowok berkaca-mata itu langsung menghampiri Mr. John lalu berkata,
”Nama saya Radit,kenapa emangnya?”.
“Kamu tidak punya sopan santun ya?langsung menyelonong saja.Seharusnya kamu beri salam dulu lalu minta izin kepada saya.Jika saya sudah mengizinkan baru kamu boleh masuk.Mengerti?!”,Mr. John tampak terlihat marah dengan logatnya yang cadel itu karena dia adalah guru langsung lulusan Amerika.
“Maaf pak”,jawab Radit singkat.
“Baik sekarang kamu boleh duduk”,perintah Mr. John.
Radit berjalan mendekati bangkunya.Kemudian dia menyimak penjelasan Mr. John dengan tatapan kosong.
Aku sangat penasaran dengan cowok berkaca-mata itu yang baru ku ketahui bernama Radit.Sebenarnya dia itu seperti apa?kehidupannya bagaimana?lalu bla..bla..bla..aku bertanya-tanya pada diriku sendiri.Come on syifa,ngapain juga aku mikirin dia?kurang kerjaan banget deh..




Bel istirahat berbunyi,aku menghampiri Radit yang pada saat itu
masih duduk dibelakang.Dia gak istirahat dan terlihat sedang moncorat-coret pulpennya diatas kertas.
“Kamu lagi ngapain disini?”,tanyaku penasaran.
“Gue lagi ngegambar”.
“Gambar apa?”.
“Liat aja sendiri”,ucap Radit dengan cuek.
Aku melihat sebuah gambar model komik yang bertuliskan ‘No Smoking No Happy’ dan seorang anak yang gambarnya seperti pemberontak.
“Kamu kok kaya gini?”,tanyaku.
“Suka-suka gue dong.Gue bebas ngelakuin apa aja sesuka hati gue”.
“Tapi…”
Sebelum aku menyelesaikan perkataanku Radit langsung memotong pembicaraan.
“Yaudah sana,gak istirahat lo?”
“Iya ini mau ke kantin.Duluan”,kataku rada kesal.
“Yoyoi”,kata Radit santai.
Radit semakin membuatku menjadi tambah penasaran.Aku ingin jadi tahu lebih dalam tentang dia.Tapi,aku sedikit kecewa karena dia anak yang gak sopan dan bener bener menjengkelkan.Tingkah lakunya kayak anak yang kurang pendidikan.Aku terus saja memikirkannya..
Hari pun terus berganti,hari-hari sekolah berjalan seperti biasa.Ya,kehidupan sehari-hariku cukup membosankan,gak ada yang berubah,gak ada yang unik,dan gak ada yang aneh.Setiap hari kerjaanku cuman belajar,belajar dan belajar.Gak heran kalau temen-temen pada manggil aku si kutu buku.Ya,abis mau gimana lagi,emang itu kenyataan.Hehe..
“Syifa..!! kamu denger gosip baru gak?”,Tanya Tasya yang hampir membuatku hampir jantungan karena saking kagetnya.
“Hah?gosip apa?”,tanyaku.
“Itu loh,si Radit dipanggil guru Bp!katanya sih dia kena kasus gitu.Aku juga gak tau.Temen-temen sih pada bilang kalau dia bakalan dikeluarin dari sekolah ini.Tapi gak tau deh aku.Padahal kan dia baru kelas satu,gila banget sih tuh orang!!”,ceplos Tasya.
“Ssssttttt…ngomongnya pelan-pelan.Heboh banget deh kamu..”,kataku.
“Haha.Maaf-maaf.Aku gitu.Kalo gak heboh bukan Tasya namanya”,Tasya membanggakan dirinya sendiri.
“Iya deh,aku tau.Dasar Miss heboh!!”,celaku.
“Hehe..”,Tasya hanya tertawa.
Disudut ruangan aku melihat Radit sedang melamun.Terlihat dari kejauhan dia tampak manis seperti anak kecil yang masih polos.Aku segera menghampirinya.
“Aku dengar kamu dipanggil guru Bp?kenapa emangnya?”.
“Gue ketauan ngerokok,gue juga ketauan mau cabut.Gue udah ke-geb tiga kali”.
“Ya Ampun.Terus gimana?”.
“Semua ini karena orang tua gue,mereka udah gak peduli sama gue.Mereka cuman peduli sama urusan mereka masing-masing.Tapi mereka juga bodoh.Mereka sendiri pisah karena keegoisan masing-masing”.
Aku sangat terkejut mendengar pernyataan Radit.Aku benar-benar gak nyangka kalau Radit bakal cerita hal kaya gitu ke aku.Kalau menurutku itu hal yang privasi banget.Gak boleh sembarangan orang tahu.Aku pun langsung menenangkannya.
“Yang sabar ya dit,kamu harus tabah”.
“Haha,tenang aja kali.Gue udah biasa kok,jadi elo gak perlu khawatir”.
“Iya..”
“Thanks ya udah mau denger curhatan gue.Sorry gue asal cerita ke lo,padahal elo orang baru bagi gue”.
“Oh,gak apa apa,lain kali cerita aja ke aku lagi.hehe”.
Obrolanku dengan Radit kemarin membuatku makin bingung gimana Radit sebenernya.Aku membaca dari sikapnya kemarin sebenernya dia itu anak baik baik.Tapi mungkin karena kondisinya yang membuat dia berubah kayak gitu.Aku duduk di taman sekolah sambil membaca buku ensiklopedia. Tiba-tiba ada yang mengagetkanku dari belakang.
“Syifaa!!”,suara itu sepertinya mirip orang yang ku kenal.
Aku segera nengok kebelakang dan seketika aku shock.Itu Radit.
“Ngapain kamu kesini?”.
“Mau ketemu elo”.
“Hah?mau ketemu aku?buat apa?”.
“Mau ketemu aja.Emang gak boleh?”.
“Ya boleh boleh aja,Tapi tumben”.
“Ya gak apa apa dong”,cetus Radit.
“Makasih ya kemaren udah mau care sama gue”,ungkap Radit juga.
“Oh,iya,gak apa apa.Biasa aja kali”.
“Ajarin gue kimia dong?elo kan pinter?”.
“Haha,sok tau kamu.Mau diajarin yang bagian mana?”,tanyaku.
“Yang tentang ikatan ion,gue sama sekali gak ngerti”.
“Oh,gini nih…”,aku menjelaskan pelajaran kimia ke Radit.Tumben banget Radit nanya soal pelajaran.Ada apa nih orang.Bener bener berubah 360 derajat.
Kami berdua pun semakin dekat,aku dan Radit.Aku sering sekali menasehati Radit untuk hal-hal yang baik,dan dia pun mau menerima itu semua.Aku juga lebih sering mengisi waktu luangku untuk mengajarinya pelajaran.Aku sangat senang sekali.Radit sekarang sudah berubah.Dia sudah gak kayak dulu lagi. Sepertinya aku sudah mulai jatuh cinta sama Radit.Setiap kali aku deket sama dia,hati aku selalu berdebar debar.Ada apa ini?aku gak boleh kaya gini.Masa aku suka sama temen sendiri.Macam Radit pula.Argghh!!
Seperti biasa,ketika jam istirahat aku,Tasya dan Radit kini suka beristirahat bersama.
“Oh ya dit,gimana kelanjutan kasus kamu yang waktu itu?”,tanyaku.
“Oh,kalo itu sih aku udah gak ada urusan lagi,kan soalnya aku udah gak pernah bikin kasus lagi.Ini semua gara-gara kamu”.
“Hah?kok gara-gara aku?emang aku kenapa?”,tanyaku kaget.
“Kamu bisa bikin aku berubah,kamu bikin aku jadi gak kayak dulu lagi,kamu bikin aku makin dewasa,dan kamu yang bikin aku gak jadi dikeluarin dari sekolah.Thanks ya fa..”,ujarnya.
“Ciye..ehemm..sekarang ngomongnya aku kamu-an nih?jadi enak deh.Hehe..”, ledek Tasya.
“Apaan sih kamu sya,gak jelas deh..”,wajahku memerah.
“Tuh kan,mukamu aja jadi merah gitu udah kaya sambel tomat”,ledek Tasya lagi.
“Udah udah..kalo emang bener emang kenapa sih fa?”,tambah Radit.
“Apaan sih kalian berdua?gak penting banget ngomongnya”,aku semakin malu.
Bel pertanda istirahat telah selesai sudah berbunyi.Kami berjalan menuju koridor sekolah.Panasnya udara tak membuat semangat kami turun.Hari-hariku kini penuh dengan kecerian,ditambah lagi aku selalu ditemani teman baikku dan seseorang yang spesial bagiku.Kami seolah-olah siap menyongsong hari esok.Cita-cita pun siap digapai.Sebuah mimpi telah menanti.Inilah cerita persahabatan dan percintaan si kutu buku.





THE END




mohon di comment ya !

0 komentar:

Posting Komentar